28 Maret 2009

SLOOF RUMAH LANTAI 1 & 2

Adalah struktur dari bangunan yang terletak diatas fondasi, berfungsi untuk meratakan beban yang diterima oleh fondasi, juga berpungsi sebagi pengunci dinding agar apabila terjadi pergerakan pada tanah, dinding tidak roboh.
Sehingga sloof sangat berperan sekali terhadap kekuatan dari bangunan, bahan yang digunakan adalah beton dengan campuran 1 semen : 2 Pasir : 3 split (koral).
Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu , lebar 15 cm, tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah diameter 10 mm (4 d 10 ) sedangkan untuk begel menggunakan diameter 8 mm berjarak 15 cm ( d 8 – 15).
Dibawah ini gamabar sloof untuk bangunan rumah tinggal lantai satu.


GAMBAR SLOOF UNTUK BANGUNAN LANTAI 1

Untuk rumah lantai dua , dimensi sloof yang sering digunakan dalah, lebar 20 cm tinggi

30 cm, besi beton utama 6 d 12 mm, begel d8 – 10 cm.


DINDING PASANGAN 1/2 BATA

Dinding yang dimaksud adalah dinding yang terbuat dari batu bata.
Dinding bata ada 2 macam yaitu dinding pasangan ½ bata dan dinding pasangan 1 bata. Tetapi saat ini rata-rata rumah menggunakan dinding pasangan ½ bata ( jarang yang menggunakan dinding pasangan 1 bata),.
Campuran perekekat bata ada beberapa komposisi, yaitu :
Campuran 1 semen : 3 Pasir , campuran tersebut biasa digunakan untuk pasangan trasram (pasangan dinding diatas sloof 20 sampai dengan 40 cm), yang berfungsi agar air tanah tidak naik kedinding, sedangkan campuran diatas trasram menggunakan perbandingan 1 semen : 6 pasir atau 1 semen : 3 kapur : 10 pasir.

KOLOM BETON UTAMA & PRAKTIS

KOLOM (TIANG) BETON

Kolom pada bangunan rumah tinggal ada dua macam
a. Kolom Utama
b. Kolom Praktis

a. Kolom Utama.

Yang dimaksud dengan kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada diatasnya.
Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 m, agar dimensi balok untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung.
Sedangkan dimensi kolom utama untuk bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok 8d12mm, dan begel d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 – 10 cm maksudnya begel diameter 8 dengan jarak 10 cm).






b. Kolom Praktis

Adalah kolom yang berpungsi membantu kolom utama dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan pasangan bata, (sudut-sudut).
Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d 8-20.

CARA MEMBUAT SEPTICK TANK

Septick tank adalah bangunan yang dibuat dibawah permukaan tanah, berpungsi sebagai penampung kotoran manusia.
Septick tank sering juga disebut dengan istilah beerput, antara septick tank dan beerput fungsinya sama, hanya bentuk yang berbeda biasanya septick tank berbentuk persegi panjang dan terbuat dari pasangan bata, sedangkan beerput berbentuk selinder terbuat dari bis beton.

Pembuatan septick tank sebaiknya jauh dari sumur, jarak minimal adalah 7 m, untuk menjaga agar air sumur tidak tercemar akibat dari rembesan septick tank atau rembesan dari saluran (sumur) peresapan.

PERENCANAAN SEPTICK TANK

Perencanaan septick tank untuk 10 orang.
Diperkirakan setiap orang membuang kotoran (Q) = 25 lt/hari.
Tertampung didalam Septick tank selama 3 hari.
Volume Air kotor untuk 1 orang selama 3 hari = 3 x 25 = 75 liter.
Total Volume air kotor untuk 10 orang selama 3 hari = 10 x 75 = 750 liter = 0,75 m3.
Kedalam Air didalam septick tank = 1,5 meter.

Ukuran Septick tank :
Panjang = P
Lebar = L
P : L = 3 : 2 ---------------P = 1,5 L

Volume Septick tank = Volume air buang
P . L . h= 0,75 m3
1,5L . L . h = 0,75 m3
1,5L . L . 1,5= 0,75 m3
2,25L . L= 0,75 m3
L= 0,6 m lebih kecil dari 1 m ,maka diambil 1 meter.
P= 1,5L
= 1,5.1 = 1,5 meter.
Maka di dapat dimensi dari septick tank adalah :
Lebar = 1,5 meter
Panjang= 1,5 meter
Dalam = 1,5 meter
Volume septick tank = 1,5 . 1,5 . 1,5 = 3,375 m3

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL DAN UPAH FONDASI BATU KALI


Pertama-tama hitung total panjang Fondasi, misal didapat panjang fondasi 75 meter, kemudian hitung luas penampang yaitu dg cara (0,7 + 0,3)/2 x 0,7 = 0,35 m2, sehingga didapat Volume pasangan fondasi = 0,35 m2 x 75 m = 26,25 m3.
Maka material yang dibutuhkan adalah :


Campuran 1 semen : 3 Pasir
a. Batu kali = 26,25 m3 x 1,2 = 31,5 m3
b. Semen = 26,25 m3 x 202 kg = 5.302,5 kg (pc 40kg = 132,6 zak atau pc 50 kg = 106 zak).


Campuran 1 semen : 4 Pasir.
a. Batu kali = sama seperti diatas
b. Semen = 26,25 m3 x 163 kg = 4.278,75 kg (pc 40 kg = 107 zak pc 50 kg = 86 zak).


Campuran 1 semen : 5 Pasir.
a. Batu kali = sama seperti diatas.
b. Semen = 26,25 m3 x 136 kg = 3.570 kg (pc 40 kg = 89,25 zak, pc 50 kg = 71,4 zak).

Campuran 1 semen : 6 Pasir.
a. Batu kali = sama seperti diatas.
b. Semen = 26,25 m3 x 117 kg = 3.071,25 kg (pc 40 kg = 77 zak, pc 50 kg = 61,4 zak).
Campuran 1 semen : 8 Pasir
a. Batu kali = sama seperti diatas.
b. Semen = 26,25 m3 x 91 kg = 2.388,75 kg (pc 40 kg = 60 zak, pc 50 kg = 48 zak )


Kebutuhan Tenaga.
a. Pekerja = 26,25 m3 x 1,5 = 39,4 OH
b. Tukang = 26,25 m3 x 0,6 = 16 OH
c. Kep.Tkg = 26,25 m3 x 0,06 = 1,6 OH
d. Mandor = 26,25 m3 x 0,075=2 OH


Dari analisa kebutuhan tenaga seperti diatas, kita dapat menentukan berapa waktu yang dibutuhkan dan jumlah tenaga, untuk menyelesaikan pekerjaan Pemasangan Fondasi tersebut.
Dan analisa diatas dapat digunakan sebagai pedoman biaya untuk patokan harga borongan, bila merencanakan untuk membangun rumah pelaksanaannya menggunakan tenaga harian, kita dapat memperkirakan berapa jumlah pekerja dan tukang yg digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam waktu yg sudah ditentukan.
Contoh : Dari perhitungan analisa diatas, untuk menyelesaikan pekerjaan pemasangan fondasi ditentukan waktu 10 hari kerja, maka pekerja yang dibutuhakan 39,4/10 = 3,9 = 4 orang, Tukang 16+2+1,6=19,6/10 = 2 orang, jumlah tenaga tersebut adalah jumlah tenaga maksimum, sehingga dalam pelaksanaan tidak harus dipenuhi semua, melihat kondisi lapangan, bila tenaga sesuai dengan hitungan diatas waktu penyelesaiannya lebih dari 10 hari perlu ditinjau cara kerja tenaga tersebut,bisa tenaga belum ahli dibindangnya atau cara kerjanya terlalu pelan, apabila hal itu yang terjadi sebaiknya tenaga pelaksananya diganti.

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL & UPAH PEKERJAAN SLOOF 15/20

Gambar sloof disamping, pertama-tama hitung total panjang sloof, misal didapat 85 meter, kemudian cari volume yaitu 0,2 m x 0,15 m x 85 m = 2,55 m3.
Untuk menghitung kebutuhan material sloof ada 3 item pekerjaan yaitu : Material beton, material besi, material begesting.

a. Beton campuran dg mutu K 150
Untuk mutu beton ada beberapa macam mulai dari B0,K100,K 125,K 150,K175,K 225,K 300.
Disini penulis menggunakan mutu beton K 150, krn untuk pembuatan beton dengan cara manual lebih mudah mencapai K 150, sedangkan untuk mutu diatasnya harus dengan pengawasan yg teliti.
Kebutuhan Material :
1. semen = 2,55 m3 x 299 kg = 762,45 kg ( pc 40 kg = 19,06 zak).
2. Pasir = 2,55 m3 x 799 kg = 2.037,45 kg (Bj =1,6) = 1,3 m3
3. Krikil = 2,55 m3 x 1.017 kg = 2.593,35 kg (Bj = 1,9)= 1,4 m3


Kebutuhan Tenaga :
1. Pekerja = 2,55 m3 x 1,65 = 4,21 OH
2. Tukang = 2,55 m3 x 0,275= 0,7 OH
3. Kep.Tukang = 2,55 m3 x 0,03 = 0,08 OH
4. Mandor = 2,55 m3 x 0,083 = 0,212 OH

b. Pembesian (perhitungan dg besi polos)
KebutuhanMaterial :
1. Tulangan pokok 4 d 10.
Pajang total sloof 85 meter
Besi beton yang diperlukan 4 bh x 85 meter = 340 meter /12 meter (panjang 1 batang besi beton standar 12 meter) = 28,33batang atau 28,33 batang x 7,4 kg = 209,7 kg.
2. Tulangan begel/pembagi d 8 – 15
Panjang Total sloof 85 meter
Jumlah begel yg diperlukan 85/0,15 = 566,7 =567 bh.
Panjang 1 bh besi begel = {(2x15)+(2x20)}-{(2x2)+(2x2)}+5cm = 67 cm.
Angka 15 cm adalah lebar sloof atas bawah, 20 cm tinggi sloof kiri kanan , 2 cm selimut beton atas bawah kiri kanan, 5 cm pembengkokan ujung.
Total kebutuhan panjang besi untuk begel = 567 bh x 0,67 m = 379,9=380 meter/12 = 32 batang x 4,74 kg = 151,7 = 152 kg.
Total kebutuhan besi beton untuk membuat sloof sepanjang 85 meter = 209,7 kg + 152 kg = 361,7 kg Kebutuhan kawat bindrat 10% dari berat besi beton = 3,61 kg = 4 kg.
Kebutuhan Tenaga :
1. Pekerja = 361,7 kg x 0,007 = 2,5 OH.
2. Tukang = 361,7 kg x 0,0007 = 0,25 OH
3. Kep.Tukang = 361,7 kg x 0,00007 = 0,025OH
4. Mandor = 361,7 kg x 0,0004 = 0,145 OH

c. Begesting.
Kebutuhan Material :
Luas begesting = (85 m x 0,2 m)x 2 = 34 m2
Kebutuhan Material :
1. Papan 2/20x3m = 34 x 1,7 lbr = 57,8 lbr
2. Paku 2”-5” = 34 x 0,3 kg = 10,2 kg
Untuk material papan dari kebutuhan 57,8 lbr, tidak harus dipenuhi semua cukup 50% dari kebutuhan total, karna pengerjaan sloof biasanya tidak dikerjakan serentak, sehingga papan yg sudah dipakai dapat digunakan kembali.
Kebutuhan Tenaga :
1. Pekerja = 34 m2 x 0,52 OH = 17,68 OH
2. Tukang = 34 m2 x 0,26 OH = 8,84 OH
3. Kep.Tukang = 34 m2 x 0,026 OH = 0,884OH
4. Mandor = 34 m2 x 0,026 OH = 0,884OH

Total kebutuhan untuk membuat sloof sepanjang 85 meter :
Material :
1. PC (semen 40 kg/zak) = 19 zak .
2. Pasir = 2.037,45 kg (1,3 m3)
3. Split (koral/krikil) = 2.593,25 kg (1,4 m3)
4. Besi beton d 10 mm = 28,33 btg/ 29 batang
5. Besi Beton d 8mm = 32 batang
6. Bindrat = 4,3 kg
7. Papan 2/30x3m = 57,8 lbr
8. Paku = 10,2 kg
Upah :
1. Pekerja = 24,39 OH
2. Tukang = 9,79 OH
3. Kep.Tukang = 0,989 OH
4. Mandor = 1,2 OH
Maka untuk setiap 1 m sloof dengan dimensi dan penulangan seperti gambar diatas kebutuhan Material dan upah adalah :
1. PC (semen 40 kg/zak) = 0,224 zak .
2. Pasir = 0,02 m3
3. Split (koral/krikil) = 0,02 m3
4. Besi beton d 10 mm = 0,333 batang
5. Besi Beton d 8mm = 0,377 batang
6. Bindrat = 0,051 kg
7. Papan 2/30x3m = 0,68 lbr
8. Paku = 0,12 kg
Upah :
1. Pekerja = 0,29 OH
2. Tukang = 0,94 OH
3. Kep.Tukang = 0,0116 OH
4. Mandor = 0,0141 OH
Bila pembaca akan membuat sloof dengan ukuran seperti gambar diatas, hitung pajang total sloof,kemudian kalikan kebutuhan material atau upah setiap 1 meter sloof.
Tetapi untuk kebutuhan material alam biasanya lebih dari perhitungan sampai dengan 75% karna pengaruh pada pengukuran dibak truck, sehingga untuk pasir dari kebutuhan 0,02 m3 menjadi 0,035 m3, sedangkan untuk split mencapai 25% maka kebutuhan split 0,02 m3 = 0,025 m3.
Saran untuk membeli material alam sebaiknya pendatangan tdk sekaligus, usahakan bertahap, karna bila terlalu banyak material dapat mempersulit gerak pekerja,dan akan banyak yg tercecer.

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL & UPAH PEK.KOLOM

Cara mencari kebutuhan material kolom,hampir sama dengan cara menghitung kebutuhan material beton lainnya,
Tentukan tinggi kolom (perhitungan tinggi kolom diukur mulai dari permukaan sloof sampai dengan bawah ringbalk) kemudian hitung jumlah kolom, contoh tinggi kolom 3,5 meter dan jumlah kolom 30 buah, maka 30 x 3,5 = 105 meter ( panjang total kolom).
Volume kolom = 0,15 x 0,15 x 105 = 2,36 m3.



a. Beton campuran dg mutu K 150
Untuk mutu beton ada beberapa macam mulai dari B0,K100,K 125,K 150,K175,K 225,K 300.
Disini penulis menggunakan mutu beton K 150, krn untuk pembuatan beton dengan cara manual lebih mudah mencapai K 150, sedangkan untuk mutu diatasnya harus dengan pengawasan yg teliti.
Kebutuhan Material :
1. semen = 2,36 m3 x 299 kg = 705,64 kg ( pc 40 kg = 17,64 za k).
2. Pasir = 2,36 m3 x 799 kg = 1.885,64 kg (Bj = 1,6) = 1,2 m3
3. Krikil = 2,36 m3 x 1.017 kg = 2.400,12 kg (Bj = 1,9)= 1,3 m3
Kebutuhan Tenaga :
5. Pekerja = 2,36 m3 x 1,65 = 3,8944OH
6. Tukang = 2,36 m3 x 0,275 = 0,7 OH
7. Kep.Tukang = 2,36 m3 x 0,03 = 0,071 OH
8. Mandor = 2,36 m3 x 0,083 = 0,196 OH

b. Pembesian (perhitungan dg besi polos)
KebutuhanMaterial :
1. Tulangan pokok 4 d 10.
Pajang total kolom 105 meter
Besi beton yang diperlukan 4 bh x 105 meter = 420 m /12 m = 35 btg atau 35 batang x 7,4 kg = 259 kg.
2. Tulangan begel/pembagi d 8 – 15
Panjang Total 105 meter
Jumlah begel yg diperlukan 105/0,15 = 700 bh.
Panjang 1 bh besi begel = {(4x15)}-{(2x2)+(2x2)}+5cm = 57 cm.
Angka 15 cm adalah lebar/panjang, 2 cm selimut beton atas bawah kiri kanan, 5 cm pembengkokan ujung.
Total kebutuhan panjang besi untuk begel = 700 bh x 0,57 m = 399= 400 meter/12 = 33,25 batang x 4,74 kg = 157,6 = 158 kg.
Total kebutuhan besi beton untuk membuat kolom sepanjang 105 meter = 259 kg + 158 kg = 518 kg Kebutuhan kawat bindrat 10% dari berat besi beton = 5,18 kg = 5 kg.
Kebutuhan Tenaga :
1. Pekerja = 518 kg x 0,007 = 3,63 OH.
2. Tukang = 518 kg x 0,0007 = 0,326 OH
3. Kep.Tukang = 518kg x 0,00007 = 0,0326OH
4. Mandor = 518kg x 0,0004 = 0,21 OH

c. Begesting.
Kebutuhan Material :
Luas begesting = (105 m x 0,15 m)x 2 = 31,5 m2
Perhitungan luas begesting hanya dua sisi, karena dua sisi yang lain begesting tidak dihitung sebabkan adanya pasangan bata, tetapi bila kolom utama untuk bangunan 2 lantai begesting dihitung empat sisi.
Kebutuhan Material :
1. Papan 2/30x3m = 31,5 x 1,7 lbr = 53,55 lbr
2. Paku 2”-5” = 31,5 x 0,3 kg = 9,45 kg
Untuk material papan kebutuhan 63 lbr, tidak harus dipenuhi semua, lihat kondisi lapangan apakah begesting bekas sloof masih dapat digunakan kembali, tetapi dalam perhitungan Anggaran tetap dimaksukan.
Kebutuhan Tenaga :
1. Pekerja = 31,5 m2 x 0,52 OH = 16,38 OH
2. Tukang = 31,5 m2 x 0,26 OH = 8,19 OH
3. Kep.Tukang = 31,5 m2 x 0,026 OH = 0,819OH
4. Mandor = 31,5 m2 x 0,026 OH = 0,819OH

Total kebutuhan untuk membuat kolom sepanjang 105 meter :
Material :
1. PC (semen 40 kg/zak) = 17,64 zak .
2. Pasir = 1,20 m3
3. Split (koral/krikil) = 1,30 m3
4. Besi beton d 10 mm = 35 batang
5. Besi Beton d 8mm = 33,25 batang
6. Bindrat = 5 kg
7. Papan 2/30x3m = 53,55 lbr
8. Paku = 9,45 kg



Upah :
1. Pekerja = 23,91 OH
2. Tukang = 9,216 OH
3. Kep.Tukang = 0,923 OH
4. Mandor = 1,23 OH
Maka untuk setiap 1 m kolom dengan dimensi dan penulangan seperti gambar diatas kebutuhan Material dan upah adalah :
1. PC (semen 40 kg/zak) = 0,20 zak .
2. Pasir = 0,02 m3
3. Split (koral/krikil) = 0,02 m3
4. Besi beton d 10 mm = 0,333 batang
5. Besi Beton d 8mm = 0,317 batang
6. Bindrat = 0,050 kg
7. Papan 2/30x3m = 0,51 lbr
8. Paku = 0,09 kg
Upah :
1. Pekerja = 0,23 OH
2. Tukang = 0,09 OH
3. Kep.Tukang = 0,009 OH
4. Mandor = 0,0117 OH

Bila pembaca akan membuat kolom dengan ukuran seperti gambar diatas, hitung pajang total kolom, kemudian kalikan kebutuhan material atau upah setiap 1 meter kolom.
Tetapi untuk kebutuhan material alam biasanya lebih dari perhitungan sampai dengan 75% karna pengaruh pada pengukuran dibak truck , dan yg tercecer.
Saran untuk membeli material alam sebaiknya pendatangan tdk sekaligus, usahakan bertahap, karna bila terlalu banyak material dapat mempersulit gerak pekerja,dan akan banyak yg tercecer.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MERENOVASI RUMAH

Seiring dengan berjalannya waktu,(wau kayak mau memulai cerita cerpen aja), rumah yang kita tempati pasti ada bagian-bagian yang memerlukan perbaikan, apakah itu karena rusak atau ingin mengubah bentuk dari rumah tersebut. (Artikel ini sebagai pelengkap postingan saya terdahulu BACA
Pokoknya tujuan utama adalah agar rumah yang kita tempati lebih baik, lebih indah dari sebelumnya.


Nah untuk memulai tahapan-tahapan renovasi atau mudifikasi rumah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1. Perencanaan harus benar-benar matang, jangan disepelehkan perencanaan, karena tanpa perencanaan dapat dipastikan dalam pelaksanaan pekerjaan akan berantakan dan juga adanya pembengkakan biaya, sering kali saya mendengar keluhan teman-teman dalam merenovasi ataupun membangun rumah biayanya membengkak tidak karuan, saya Tanya rencananya seperti apa, yang disodorkan malah beberapa guntingan gambar, terus saya Tanya mana RAB, eh malah tidak ada, loh kok bisa tau anggarannya membengkak, oh ternyata RAB nya dikira kira. Yah..pantes…………….. mungkin pembaca bertanya gimana saya bisa membuat perencanaan, ok jangan kwatir caranya kalaupun tidak bisa menggambar kumpulkan dulu gambar-gambar dari majalah atau tabloid, item-item mana yang disenangi dicentang, buat sketsa ruangan yang akan direnovasi, tempelkan gambar disebelah sketsa tersebut, kemudian di tandai. Atau kalau bingung panggil anak STM, atau tukang Tanya item-item tersebut, yang lebih gampang lagi panggil jasa perencana, mendengar jasa perencana mungkin terbayang harganya mahal….oh…tidak selalu, bahkan perencanaannya bisa gratis….tergantung perjanjian. untuk membuat perencanaan ataupun pelaksanaan bisa klik disini .Atau kalau tetap mau menghitung sendiri nah silakan down load Cara menghitung RAB disini, gratis siapa tahu ada yang sesuai maklum tidak begitu mendetail.

2. Hitung biaya yang diperlukan, baik biaya untuk upah maupun biaya material, op…. jangan bingung dulu gimana caranya menghitung, nah untuk mengetahui cara menghitung silakan down load disini, biaya yang diperlukan untuk upah, dapat digunakan sebagai pedoman walaupun pekerjaan tersebut akan dikerjakan oleh tenaga harian, sehingga dapat menentukan jumlah tukang, tenaga dan berapa hari pekerjaan tersebut dapat diselesaikan. Kalau dikerjakan harian sering saya mendengar keluhan tukang yang mengerjakannya lambat, tetapi lambatnya seperti apa….yah pokoknya lambat..pekerjaan tidak selesai-selesai, nah kalau kita hitung biaya tukang kita dapat mengetahui apakah tukang tersebut lambat atau pekerjaannya sesuai standar berdasarkan analisa.

3. Persiapkan semua material yang dibutuhkan, sebelum memulai pekerjaan, jangan setelah ada tukang/pekerja, baru mau mempersiapkan kebutuhan material, sehingga tidak terjadi pemborosan di upah.

4. Kesiapan dari seluruh penguhuni rumah, yang dimaksud kesiapan disini adalah penghuni rumah siap mengahadapi kondisi rumah kurang tertata.

Setelah empat item yang saya tulis diatas dirasa sudah siap, baru melaksanakan renovasi.

Semoga bermanfaat.

MENGURANGI EFEK BURUK ATAP ASBES

Penutup atap dari bahan asbes sangat akrab dengan masyarakat, selain harganya murah dan pemasangannya mudah, karena atap asbes memiliki bobot yang ringan sehingga tidak membutuhkan konstruksi gording yang khusus.

Bahan yang terbuat dari asbes untuk bangunan sering kita jumpai yaitu asbes gelombang (digunakan untuk atap), asbes plat (digunakan untuk plafon atau partisi).

Karena sifatnya yang tahan panas, kedap suara dan kedap air, asbes sering digunakan pada isolating pipa pemanas, dan juga digunkan untuk panel akustik.

Mengapa asbes termasuk dalam kategori bahan yang sangat berbahaya, karena asbes yang kita kenal terdiri dari serat-serat yang berukuran sangat kecil, kira – kira lebih tipis dari 1/700 rambut kita, serat-serat ini tidak menguap diudara dan tidak terlarut didalam air, jika terhirup oleh paru-paru akan menetap disana dan bisa menyebabkan berbagi macam penyakit.

Asbes dapat membahayakan tubuh kita jika ada bagian yang rusak, sehingga serat – seratnya bisa lepas, ini menjadi bebrbahaya karena sulit untuk mendeteksi bagai manakah yang dikatakan rusak, dan terkadang kita tidak sadar kalau asbes yang kita gunakan sudah rusak.

Kondis lain yang sangat beresiko adalah saat asbes dipotong atau diperbaiki. Ketika di potong akan mengeluarkan serpihan-serpihan yang berupa serbuk, yang sangat berbahaya bagi paru-paru kita.

CARA PENGURANGI EFEK NEGATIP DARI ASBES.

1. Jika atapmenggunkan asbes, gunakanlah plafon untuk mecegah debu dan serat asbes jatuh kedalam rumah.
2. Ganti asbes setiap 5 tahun sekali, walaupun tidak ada tanda-tanda rusak.
3. Saat mengerjakan asbes, gunakan alat penutup hidung.
4. Buatlah ventilasi yang baik, ventilasi yang baik akan mengurangi efek gas radon yang terkandung didalam asbes.
5. Mengecat asbes bukan solusi untuk mencegahnya asbes terhirup oleh kita, asbes yang rusak walaupun dicat tetapakan menimbulkan dampak yang sama.

PENYAKIT KARENA ASBES.

1. Asbestosis.
Yaitu luka pada paru-paru hingga menyebabkan kesulitan bernapas dan dapat mengakibatkan kematian.

2. Mesothelioma.
Adalah sejenis kanker yang menyerang selaput pada perut dan dada, mesothelioma baru muncul gejalanya setelah 20 – 30 tahun sejak pertama kali menghirup serat asbes.

3. Kanker paru-paru.
Di Negara Negara maju, asbes putih digolongkan sebagai karsinogen ( bahan penyebab kanker).


Sumber :
Tabloid Rumah Sehat

04 Maret 2009

*** GAJI BUTA ***

Suatu pagi seorang pegawai memutuskan untuk menghadap atasannya
menyampaikan maksud hati dan segala uneg-unegnya untuk meminta kenaikan
gaji.
Atasannya kemudian tertawa, mempersilahkannya untuk duduk dan berkata,

"Ha..ha..ha, dengar kawan, anda itu bahkan belum bekerja untuk perusahaan
ini meskipun satu hari..! masa sekarang mau minta naik gaji?".

Tentu saja sang pegawai sangat terkejut mendengar hal itu namun atasannya
segera meneruskan,. ..

Atasan : "Coba katakan ada berapa hari dalam setahun?"
Pegawai: "365 hari dan kadang-kadang 366 hari".
Atasan : "Betul, sekarang ada berapa jam dalam sehari?"
Pegawai: "24 jam".
Atasan: "Berapa jam kamu bekerja dalam sehari?"
Pegawai: "Dari jam 08:00 s/d 16:00 jadi 8 jam sehari."
Atasan : "Jadi, berapa bagian dari harimu yang kamu pakai bekerja?"
Pegawai: "(mulai ngitung dalam hati...8/24 jam = 1/3)..sepertiga !"
Atasan : "Wah pinter kamu!, Sekarang berapakah 1/3 dari 366 hari?"
Pegawai: "122 (1/3×366 = 122 hari)".
Atasan : "Apakah kamu bekerja pada hari Sabtu dan Minggu?"
Pegawai: "Tidak Pak!"
Atasan : "Berapa jumlah hari Sabtu dan Minggu dalam setahun?"
Pegawai: "52 hari Sabtu ditambah 52 hari Minggu = 104 hari."
Atasan : "Nah, kalau kamu kurangkan 104 hari dari 122 hari , berapa yang
tinggal?"
Pegawai: "18 hari."
Atasan : "Nah, saya sudah kasih kamu 12 hari cuti tiap tahun.. Sekarang
kurangkan 12 hari dari 18 hari yang tersisa itu berapa hari yang tinggal?"
Pegawai: "6 hari."
Atasan : "Di hari Natal dan Tahun Baru apakah kamu bekerja?"
Pegawai: "Tidak pak!"
Atasan : "Jadi sekarang berapa hari yang tersisa?"
Pegawai: "4 hari."
Atasan : "Di hari Idul Fitri dan Idul Adha apakah kamu bekerja?"
Pegawai: "Tidak pak!"
Atasan : "Jadi sekarang berapa hari yang tersisa?"
Pegawai: "2 hari."
Atasan : "Sekarang sisa tersebut kurangi dengan Libur Waisak, Imlek,
Nyepi, 1 Muharram, Maulid Nabi, Isra' Mikraj, Wafat Yesus, Kenaikan Isa al
masih, Proklamasi.. ..., berapa hari yang tersisa?"
Pegawai: "...???... ..gak ada sisa pak."
Atasan : "Jadi sekarang anda mau menuntut apa?"
Pegawai: "Saya mengerti pak, sekarang saya sadar bahwa selama ini saya sudah makan gaji buta dengan tidak bekerja sedikitpun. Saya minta maaf, pak"
Atasan : "ya udah sana dan jangan coba-coba minta naik gaji lagi, yah!"